Jogja

Terdampak Wabah PMK, Omzet Pedagang Hewan Ternak di Kota Yogya Menurun

  • YOGYA, Jogjaaja.com -  Para pedagang hewan ternak di Yogyakarta mengaku kesulitan mencari barang dagangan lantaran terdampak wabah penyakit mulut dan kuku
Jogja
Ties

Ties

Author

YOGYA, Jogjaaja.com -  Para pedagang hewan ternak di Yogyakarta mengaku kesulitan mencari barang dagangan lantaran terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini disebabkan ditutupnya sejumlah pasar hewan ternak serta kontrol ketat terhadap lalu lintas hewan antar daerah.  

Akbar Hutama, salah seorang pedagang ternak mengatakan, selama ini pihaknya memang mencari hewan ternak dari luar daerah, karena pasokan dari peternak di kota pelajar jelas tak mencukupi. Namun, merebaknya PMK membuat sutuasi jadi serba sulit.

"Harganya ngga karuan, karena pasaran tutup. Padahal kan Muntilan, Magelang, atau Temanggung, itu pusat kulakan. Kalau sekarang ditutup, dagangan ngga ada. Mahal dan minim pasokan," urainya, Kamis (26/5/22).

Mau tidak mau, pedagang pun harus mengambil stok dari petani di luar Kota Yogyakarta. Tetapi, harga yang tersedia pun sudah melonjak luar biasa. Menurutnya, fenomena ini tidak pernah dijumpai, dimana banderol hewan ternak melonjak saat Iduladha masih cukup lama.

"Sekarang jadinya beli mahal dan jual mahal. Rata-rata di atas Rp2 juta, padahal Iduladha masih lebih dari satu bulan. Diibandingkan tahun lalu, keuntungannya turun, sekarang dapat 100-150 ribu sudah bagus," ujarnya.

"Biasanya baru landai lagi di pasaran terakhir menjelang lebaran. Tapi, risikonya tentu lebih tinggi kalau kulaknya di masa-masa itu, karena sudah mepet. Istilah Jawanya, tombok cetha bathi ra mesti," lanjut Akbar.

Hanya saja, ia menyebut, jika perkembangan PMK terus berlarut, kemungkinan antusiasme masyarakat memburu hewan kurban di pedagang-pedagang perkotaan diyakini bakal semakin tinggi. Sebab, ketika pasar-pasar besar ditutup, maka pilihannya pun makin tipis.

"Kita lihat dulu, bagaimana perkembangan PMK ini. Kalau pasar-pasar hewan itu benar-benar lockdowon, otomatis daya tarik pembelian hewan di pedagang di kota bakal semakin tinggi itu nanti, khususnya dekat lebaran, ya, meskipun omzet kecil " tandasnya. (Anz)