Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tengah meninjau penerapan PPKM Darurat di Kawasan Malioboro, Minggu (4/7/2021)
Home

Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta Turun Tangan Pantau Penerapan PPKM Darurat

  • JOGJA, Jogjaaja.com –Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Yogyakarta terus diperketat. Minggu (5/7/2021) malam, Walikota Yogyakart
Home
Tyo S

Tyo S

Author

JOGJA, Jogjaaja.com –Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Yogyakarta terus diperketat. Minggu (5/7/2021) malam, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti didampingi Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi turun langsung untuk memantau penegakan PPKM Darurat ini di Kawasan Malioboro.

Dalam penegakan tersebut, seluruh pelaku usaha mematuhi instruksi demi mencegah penularan COVID-19 pada hari kedua PPKM Darurat. semua pedagang kaki lima atau PKL di sisi barat maupun timur kawasan Malioboro, telah menutup usaha mereka.

Selama PPKM darurat ini, lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu taman di kawasan Malioboro dimatikan mulai pukul 20.00 WIB. Jalanan di pusat Kota Yogyakarta, seperti Jalan Margo Utomo, Jalan Solo, Jalan Kusumanegara, hingga Jalan Jenderal Soedirman yang biasanya padat kendaraan, kini amat lengang.

Walikota Yogyakarta pun mengapresiasi para pelaku usaha dan warga masyarakat yang telah mematuhi aturan PPKM darurat ini. Ia membeberkan jika selama PPKM Darurat berlangsung, sejumlah lokasi wisata ditutup sementara.

“Destinasi wisata di Kota Yogyakarta sudah tutup semua, pertokoan yang tidak menyangkut kebutuhan sehari-hari juga tutup. Sekarang sedang kita kondisikan semuanya,” katanya.

Sementara untuk membatasi mobilitas masyarakat, Pemkot Yogyakarta juga melakukan penyekatan sejumlah jalan.

“Kita lakukan penyekatan seperti di Jalan Solo, Jalan Magelang, dan di barat Wirobrajan, Jalan Parangtritis, dan ada juga di Gedongkuning. Kita lakukan penyekatan-penyekatan,” katanya.

Selain itu, kantong-kantong parkir yang dikelola pemerintah juga tak diizinkan beroperasi. Bus-bus pariwisata pun tak diizinkan untuk masuk ke Kota Yogyakarta. Pihaknya pun juga meminta masyarakat Yogyakarta untuk patuh terhadap aturan petugas.

"Selama 17 hari kedepan, lebih baik di rumah saja. Kita semua mencoba memulihkan kondisi, dan menurunkan kasus. Semoga, kesehatan dapat tertangani dan perlahan memulihkan perekonomian juga," pungkasnya.

Orang nomor satu di Kota Yogyakarta ini pun telah menginstruksikan petugas di tingkat kemantren dan kelurahan untuk terus melakukan patroli guna memantau semua pusat perbelanjaan, supermarket, pasar, kafe, restoran, PKL, di wilayah masing-masing.

"Termasuk kegiatan masyarakat yang berpotensi memicu kerumunan, restoran atau kafe di dalam pusat perbelanjaan masih boleh beroperasi, tetapi dilarang makan di tempat alias hanya melayani bawa pulang hidangan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan bahwa PPKM Darurat menjadi semacam operasi kemanusiaan untuk menyelamatkan seluruh warga. Lewat PPKM Darurat, Pemkot Yogya menjadikan kesehatan sebagai prioritas. Oleh karena itu, ia berharap, masyarakat bisa makin disiplin. (*)